Kamis, 29 Mei 2008

Pengutil



Pengutil
Siapakah yang mencuri?Tidak ada ciri khusus seorang pengutil. Orang yang mencuri dari toko bisa datang dari bermacam usia, suku, kelamin, maupun latar belakang sosial ekonomi yang beragam. Pengutil secara umum dibedakan menjadi dua macam:

1. Pengutil Profesional. Orang yang melakukan ini bisanya mencuri barang-barang mahal, seperti pakaian dan perhiasan, barang yang bisa dengan mudah dijual kembali.

2. Pengutil Amatir atau Kasual. Kebanyakan pencuri yang ada termasuk dalam golongan ini. Kelompok ini tidak biasa untuk pergi ke toko tertentu dengan tujuan mencuri, tapi ketika mereka sedang jalan-jalan di dalam toko kemudian mereka melihat kesempatan, baru mereka mencuri.

Banyak orang menyangka bahwa pengutil mengalami kelainan mental atau mereka memang benar-benar membutuhkan barang-barang yang mereka curi untuk bertahan hidup sementara mereka tak mampu untuk membelinya. Tapi, yang terpenting bukanlah mengapa mereka mengutil. Sejumlah orang menderita kleptomania (dorongan dari dalam diri untuk mencuri). Biasanya yang tergolong kleptomania adalah orang yang memiliki uang untuk membayar barang-barang yang mereka curi.

Beberapa mungkin saja mengutil dengan berbagai alasan yang berbeda. Tapi, tak bisa dimungkiri bahwa mengutil adalah mencuri dan di beberapa tempat menjatuhkan hukuman berat kepada si pengutil. Termasuk menahannya dengan tuduhan melakukan kejahatan, atau pemberian denda yang cukup tinggi.

Beberapa orang mungkin tidak menyadari seberapa parah akibat yang diderita akibat mengutil. Yang tampak innocent adalah bahwa mengutil berpengaruh pada masa depan seseorang, termasuk kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak remaja mengalami masa-masa sulit ketika petugas toko menangkap mereka saat mengutil dan menanggapinya sangat serius.
fia/teenhealth

Mengapa Remaja Mengutil?

Tekanan teman sepermainan adalah salah satu alasan mengapa seseorang mengutil. Beberapa melakukannya karena mengutil mereka anggap sebagai perbuatan yang menantang. Dan, beberapa lagi mungkin melakukan ini karena teman-teman mereka juga mengutil dan mereka ingin menjadi bagian dari mereka. Beberapa melakukannya karena menginginkan sesuatu yang dimiliki teman-temannya, sementara mereka tak mampu untuk membeli.
Beberapa orang mengutil hanya untuk mengetahui apakah mereka bisa atau tidak melakukannya. Mereka melakukannya sebagai tantangan menjadi tanpa kompromi walau melanggar hukum. Sedang yang lain melakukan ini untuk mencari perhatian orang tua atau teman-teman.
Sedikit orang mengutil sebagai balasan rasa kecewa terhadap toko atas ketidakpuasan berbelanja di sana. Tapi, mengutil tidak berpengaruh pada toko sebesar pengaruhnya pada pelaku mengutil. Malahan, pihak toko sudah memperhitungkan pengutilan dengan memasukkan beban kehilangan pada harga barang yang mereka jual. Jadi, orang yang berbelanja harus membayar di atas harga normal, toko tidak mau menanggungnya.
Lalu, apa yang akan terjadi pada si pengutil? Tertangkap saat mengutil bisa menjadi hal yang sangat serius dari yang dibayangkan. Beberapa hal yang mungkin terjadi pada si pengutil:

1. Mereka bisa ditangkap dan ditarik oleh petugas di tengah toko sampai ke kantor pengelola, sehingga semua orang bisa melihat.
2. Mereka bisa terkena denda karena melakukan pencurian.
3. Mereka dilarang masuk di beberapa toko.
4. Seseorang yang tertangkap basah mengutil dan lebih dari sekali bisa dicatat sebagai orang yang pernah melakukan perbuatan krinimal. Akhirnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, mendaftar kuliah atau melakukan hal-hal lain yang mereka inginkan.
5. Bahkan, beberapa lembaga akan mencatatnya dalam database yang mereka miliki, sehingga mereka memilih tak mau berurusan dengan kita.

Karena itu, pikirkanlah dulu sebelum mengutil. Karena itu perbuatan salah secara hukum dan moral, jangan lakukan. Kamu perlu memikirkan dampak yang akan kamu hadapi di masa mendatang. Bila ada teman yang mengajak tolaklah dengan baik-baik.
(fia/teenhealth )












KEHILANGAN (SHRINKAGE) DAN CARA PENCEGAHANNYA



KEHILANGAN (SHRINKAGE) DAN CARA PENCEGAHANNYA
Kehilangan (shrinkage) merupakan efek operasional toko yang hampir mustahil untuk hilangkan. Setiap peritel manapun pasti pernah mengalami kenyataan yang tidak menyenangkan ini. Bahkan di kalangan pelaku bisnis eceran sendiri, kehilangan sudah dianggap sebagai resiko usaha yang tak bisa dihindari. Beberapa peritel tertentu bahkan sudah memperhitungkan resiko kehilangan ini ke dalam sistem pencatatan keuangan usahanya dengan memasukkannya sebagai salah satu komponen biaya usaha (biasanya rasio cadangan dianggarkan nol koma sekian x persen dari total sales per bulan). Tentu saja ini merupakan kabar buruk bagi para peritel manapun karena pada dasarnya shrinkage akan berpengaruh langsung terhadap perolehan laba usaha. Pun demikian, kehilangan sesungguhnya dapat diminimalisasi dengan cara-cara tertentu sehingga kerugian yang ditimbulkannya tidak sampai berpengaruh secara signifikan.

Secara garis besar, jenis kehilangan dapat di kelompokkan menjadi dua bagian, yakni internal dan eksternal. Jenis kehilangan internal sendiri terbagi menjadi dua bagian. Yang pertama, kehilangan secara administrasi (administrative shrinkage) yang biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan pada saat penerimaan barang, pencatatan barang, pengeluaran barang, penjualan barang dan kelemahan sarana transaksi misal, scanner kasir tidak tepat data. Yang kedua, kehilangan secara operasional (operational shrinkage) yang umumnya terjadi mulai dari akibat pencurian oleh karyawan, pengrusakan secara sengaja yang dilakukan karyawan, lemahnya system kontrol dan keamanan intern, kecerobohan karyawan, kekeliruan penanganan dan perawatan barang sampai dengan kejahatan yang dilakukan oleh oknum petugas kasir. Sedangkan untuk jenis kehilangan eksternal, umumnya timbul akibat dari pencurian atau penggelapan yang dilakukan customer dan pengrusakan yang disebabkan oleh kesengajaan customer atau kasus tertentu seperti penjarahaan dan kerusuhan. Khusus menyangkut pencurian atau penggelapan yang dilakukan customer ini, para peritel hendaknya semakin meningkatkan kewaspadaan mengingat makin maraknya kasus pencurian yang terjadi yang dilakukan baik secara individu maupun sindikat profesional. Modus operandi yang dilakukan pun semakin beragam.

Tehnik yang dipakai pelaku pencurian di dalam toko

1.The Booster
Biasanya menggunakan kantung/kotak yang disembunyikan di dalam baju dimana barang yang dicuri bisa didorong secara urut di dalam kotak/kantong itu.
2.The Diverter
Dilakukan secara berkelompok dimana ada yang mengalihkan perhatian karyawan toko saat rekannya melakukan pencurian. Misal ; mengajak ngobrol, menarik perhatian atau meminta sesuatu sehingga karyawan harus mengambil di tempat lain/gudang.
3.The Blocker
Menghalangi pandangan karyawan atau pantauan kamera saat rekannya melakukan pencurian.
4.The Sweeper
Menyapu bersih semua barang sehingga terkesan toko tidak menjual atau stoknya kosong.
5.The Walker
Meletakkan barang curiang di antara kedua paha. Biasanya menyamar sedang hamil.
6.The Wearer
Barang-barang yang dicuri langsung dipakai/dimakan, bila ada pengamanan di buang secara paksa.
7.Carrier Walk
Mengambil barang dengan jumlah besar dengan menunjukkan bukti pembayaran palsu dan melewati kasir seakan-akan barang telah dibayar.
8.Price Changer
Merubah label harga dari yang mahal ke murah.

Pencegahan
Berikut ini beberapa cara pencegahan dan langkah antisipatif yang dapat dilakukan para peritel dalam meminimalisasi tingkat kehilangan barang yang terjadi di dalam toko :

1. Internal

 Administrative shrinkage

- Do it right at the first time. Lakukan setiap pekerjaan secara teliti dan benar pada
kesempatan pertama.
- Melakukan random check atau pengecekan secara acak pada saat melakukan
penghitungan dan pencatatan keluar masuk barang (persediaan)
- Menjalankan pengamanan berlapis untuk system administrasi dan operasional.
- Melakukan double check oleh orang/bagian yang berbeda.

 Operational shrinkage

- Do it right at the first time. Lakukan setiap pekerjaan secara teliti dan benar
pada kesempatan pertama.
- Melakukan partial/annual stock take (stock opname)
- Menciptakan suasana keamanan, misal ; ada body check bagi semua karyawan
- Memperketat penerimaan karyawan
- Atasan memberi contoh langsung ke bawahan, apa yang boleh dan tidak dilakukan.

2. Eksternal

 Deteksi dan cegah pencurian oleh customer
- Karyawan tanggap akan situasi disekelilingnya
- Karyawan ikut ‘mengamati’ customer
- Karyawan suatu bagian ikut ‘waspada’ terhadap bagian yang lain
- Karyawan selalu ‘siap’ , bukan menjawab “Sebentar, habis ini saya akan kembali”
- Tunjukkan barang seperlunya, bila tidak perlu segera kemasi
 Deteksi melalui pandangan mata, gerakan tangan, gerakan badan, pakaian yang
dikenakan, barang bawaan (tas, jaket dll) bila perlu sediakan layanan penitipan barang.
 Kenali modus-modus operandi pencurian yang banyak ditemui di lapangan.
Alat Bantu Pengamanan

Disamping melakukan tindakan dan langkah-langkah antisipasi pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehilangan sebagaimana telah disebutkan di atas, ada baiknya para peritel juga memperkuat aspek pengamanan tokonya melalui pemanfaatan berbagai macam alat bantu pengamanan yang dewasa ini semakin lazim digunakan banyak peritel-peritel modern. Tentunya pemanfaatan ini disesuaikan dengan budget yang ada. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Arthur Young – NMRI (6th Annual Study of Security and Shrinkage) di Amerika Serikat, alat-alat bantu pengamanan yang banyak diminati dan digunakan para peritel cukup beragam, mulai dari cermin, pemanfaatan tenaga satpam (security guards), penggunaan electronic tags sampai dengan pemasangan kamera tersembunyi. Sedangkan efektifitas daripada masing-masing alat bantu yang digunakan tersebut pun juga berbeda-beda. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Arthur Young – NMRI tersebut disimpulkan bahwa alat bantu pengamanan yang paling efektif adalah penggunaan electronic tags yang kemudian diikuti dengan pemanfaatan tenaga satpam atau security guards.

 Kiagus F. Rivai – Praktisi Ritel
ALAT BANTU PENGAMANAN YANG LEBIH DISUKAI RETAILER
- Cermin Pantau 79%
- Kunci dan Rantai 68%
- Satpam/Security Guards 68%
- Computerized Cash Registers 59%
- Electronic Tags46%
- Kamera yang terpasang jelas42%
- Kamera tersembunyi 39%
- SPG di kamar pas 38%

ALAT BANTU PENGAMANAN YANG PALING EFEKTIF

- Electronic Tags 60%
- Satpam/Security Guards 17%
- Computerized Cash Registers 15%
- Kamera yang terpasang jelas 13%
- SPG di kamar pas 11%
- Kamera tersembunyi 8%
- Kunci dan rantai 8%
- Cermin Pantau 2%

Wajib Satpam



PRINSIP-PRISIP PENUNTUN SATPAM :

1 . KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN MEMEGANG TEGUH DISIPLIN PATUH DAN TAAT PADA PINPINAN JUJUR DAN BERTANGGUNGJAWAB.
2 .KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN SATUAN PENGAMANAN.

3 .KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA WASPADA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI PENGAMAN DAN PENERTIP DILINGKUNGAN KERJA.

4 .KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA BERSIKAP OPEN TIDAK MENGANGAP REMEH SESUATU YANG TERJADI DILINGKUNGAN KERJA.

5 .KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN ADALAH PETUGAS YANG TANGGUH DAN SENANTIASA BERSIKAP ETIS DALAM MENEGAKAN PERATURAN.

JANJI SATPAM


1 . SETIA DAN MENJUNJUNG TINGGI PANCASILA DAN U.U.D 1945

2. MEMEGANG TEGUH DISIPLIN PATUH DAN TAAT PADA PIMPINAN SERTA BERANI BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP SETIAP PELAKSANAAN TUGAS

3 . MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN SATUAN PENGAMANAN

4 . MEMELIHARA KESATUAN DAN PERSATUAN SATUAN PENGAMANAN SERTA APARAT KEAMANAN LAINNYA

5 . SENANTIASA MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KEWASPADAAN DAN KEMAMPUAN TUGAS DEMI TERCIPTANYA KEAMANAN LINGKUNGAN .



Pendidikan Satpam



Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan, adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada 30 Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.

Jenjang pelatihan satpam berdasarkan Peraturan Kepala Polri No.Pol. 18 Tahun 2006 ada 3 tingkatan.

Dasar (Gada Pratama),
merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran. Materi pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas; Bela Diri; Pengenalan Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan Menembak; Pengetahuan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya; Penggunaan Tongkat Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris Berbaris dan Penghormatan;

Penyelia (Gada Madya),
merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua minggu dengan pola 160 jam pelajaran dan

Manajer Keamanan (Gada Utama),

merupakan pelatihan yang boleh diikuti oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran.
Selain lembaga pendidikan kepolisian negara seperti Sekolah Polisi Negara, hanya perusahaan yang sudah memiliki izin operasional dari Kepala Polri sebagai badan usaha jasa pendidikan dan latihan keamanan, boleh menyelenggarakan pelatihan satpam. Kepolisian Wilayah, Kepolisian Wilayah Kota Besar, Kepolisian Resor, Kepolisian Resor Kota hanya melakukan latihan penyegaran.

Senin, 26 Mei 2008

Pelatihan Satpam

Pelatihan Dasar Dasar Inteligent,TPTKP,Penanggulangan Kejahatan
& Pencegahan Teror Bom



Selasa tanggal 13 Mei 2008

Selamat kepada rekan rekan sejawat yang telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh kepolisian wilayah kota besar bandung pada tanggal 13 s/d 15 mei 2008
Semoga semua ilmu yang kita dapat bisa menjadikan kita lebih baik dalam bertugas dan mudah mudahan kita dapat menerapkan dalam semua aspek pengamaan diperusahaan kita.
Memang tidak semua orang dapat mengikuti pelatihan, oleh karenannya kita patut berbangga telah mengikuti pelatihan ini,dalam peatihan selama tiga hari itu ada banyak kesan yang mendalam khususnya buat saya pribadi atau mungkin buat rekan rekan semua

Oleh karenanya inilah rasa ungkapan terima kasih saya pribadi atau rekan semua
Yang telah mengikuti pelatiha ini,hanya dapat menceritakan pada pembaca disite ini.

Semoga Bapa/Ibu Anggota Kepolisian Polwiltabes Bandung khusunya para Instruktur mendapat pahala dari Alllah Swt.

Nah ini ceritannya.
Hari Pertama

Wow asik hari pertama pelatihan kita mengikuti Upacara pembukaan yang dibuka Oleh Wakapolwiltabes Bandung AKBP Drs. M. Iswandi Hari, S.H.beserta jajarannya yang bertempat di Aula Balai Diklat PU. Tegang juga sich karena kita baru kali pertama ini Irupnya Wakapolwiltabes Bandung.

Kemudian setelah Upacara selesai kita dibagi snack,lumayan buat ngisi perut karena kita udah ngumpul dari jam 07:30 pagi sedangkan acara baru dimulai pukul 09:00, ahhhh kenyang juga nich perut !!!!!!!! Tepat pukul 09:30 materi pertama yaitu Dasar Dasar Inteligen yang disampaikan oleh Sat Intel Polwiltabes Bandung AKP Mulyadi menerangakan Arti ,Fungsi,Peranan Intelijen,Penyelidikan Intel,Penggalangan,dan Nilai Nilai Pengemban Fungsi Intelijen, lumayan agak ngantuk juga karena semalam baru lepas piket.

Ngga kerasa udah jam 12 siang makan siang dulu…………., ini yang sebenarnya dari tadi ditunngu oleh semua peserta.Akhirnya nasi duzn datang eh pas mau makan pake acara bareng segala,walaupun perut udah ngga nahan karena bau lauk pauk udah kecium kepaksa nunggu dulu yang lain.Setelah berdoa bersama kita makan itu juga cuman dikasih waktu 5 menit ………gila kan !!!!!!!!!!!!!! yah kepaksa makannya dicepetin walaupun agak keselek dikit,udah itu baru kita break isoma…………… tau ngga artinnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……

Kemudian materi kedua TPTKP yang disampaikan oleh Waka Samapta Polwiltabes Bandung AKP Hermansyah menerangkan bagaimana cara kita bertindak pada saat terjadi perkara diareal kerja dengan Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara, nah ini baru agak bikin melek karena Pa Hermansyah menerangakan tidak terlalu serius beliau menyelinggi dengan guyonan dan plesetan yang bikin semua peserta ketawa ha ha ha ha ……….siap..pa…………. makasih pa herman udah bikin saya melek lagi



Season terakhir materi Strategi Pencegahan Kejahatan ( Crime prevention ) yang dibawakan oleh Kasubbag Bimmas Polwiltabes Bandung AKP Chasanah Waty,S.Sos,SIK dengan penguraian materi Kejahatan,Pencegahan Kejahatan Melalui Pendekatan social,Pencegahan Kejahatan Melalui Pendekatan Situasional,Langkah Memperkecil Kejahatan,& Strategi Pencegahan dengan pendekatan Kemasyarakatan, memang sich penerangan setiap materi sangat detail dari beliau tp yang paling bikin kesel waktunya udah terlalu sore dan saya liat peserta yng lain udah gelisah melihata jam dididing belakang,tapi saya merasa materi ini yang sangat memberikan wawasan lebih jauh tentang kejahatan, makasih bu chasanah tp bu ??????????? kapan kawin ………. undang kita yahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.

Aplaus untuk Bu chasanah 1000X………Makasih BU.


Akhirnya kita pulang jam 18:00 udah dulu cape euyyyyyyyyyyyyyy.ketemu lagi besok


Rabu Tanggal 14 Mei 2008

Waduh hari kedua jadi malu karena saya datang telat

Klik Iklan Dapat Dollar

Klik Iklan Dapat Dollar
Klik Banner untuk Gabung